Yayasan Relawan PB Lakukan Assesment Bencana Cianjur Selatan

RELAWANPB | Cianjur Selatan (Cisel) benar-benar diserbu bencana, Senin (3/12/2018). Curah hujan yang terus menerus tanah Kidul itu membuat tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cidaun, Pagelaran dan Agrabinta ketar-ketir. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kemarin, namun sejumlah fasilitas umum hingga pemukiman warga terendam banjir.

Warga mengkhawatirkan tanggul Jogjogan jebol jika hujan terus mengguyur. Jika tanggul tersebut jebol maka berpotensi merendam permukiman warga.

Seorang warga Kampung Kopeng, Rosita (25), mengatakan, hujan yang turun dari mulai pukul 11.00 WIB menyebabkan tebing Pasir Mala ambruk dan material longsoran tanah serta bebatuan menutupi sawah serta jalan yang biasa dilewati mobil angkutan umum Cijampang-Cianjur.

"Rumah saya sekitar 300 meter dari lokasi longsor, awal terjadinya longsoran terdengar suara gemuruh kaya suara mobil. Pas dilihat tanah dari tebing dan sawah bergerak seperti meleleh, kejadiannya sekitar pukul 15.00. Tak ada korban jiwa hanya ada warung berukuran 2X 3 milik warga yang tertimbun material longsor yakni warungnya Eneh (50)," katanya.

Sementara itu Ratusan pelajar di Desa Neglasari dan Gelarpawitan, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, terpaksa libur sekolah. Para pelajar itu tak bisa bersekolah, lantaran jembatan gantung penghubung antar desa di Kecamatan Cidaun putus akibat luapan air Sungai Cidamar.
Sementara jalur alternatif lain, cukup jauh untuk diakses. Bukan hanya berdampak pada para pelajar, terputusnya jembatan gantung ini praktis menghambat seluruh aktivitas warga lainnya.

Puluhan rumah warga rusak akibat bencana pergerakan tanah di Kampung Ciakar Desa Giri Mukti Kecamatan Sindang Barang Kabupaten Cianjur.

Berikut Foto Kegiatan Assesment












Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *